Maafkan Aku
Pada suatu saat di sebuah komplek perumahan tinggal salah satu member JKT48 yaitu Ayana Shahab. Ayana ini merupakan member JKT48, sudah banyak orang yang tau rumah Achan sebutan Ayana Shahab. Setiap sore memang banyak fans JKT48 yang datang ke rumah Achan. Achan jarang keluar rumah bila ada di rumah. Oh iya namaku Narto tinggal di dekat komplek rumahnya Achan. Setiap pagi aku berkeliling komplek berjualan koran. Sekolahku masuk siang makanya aku paginya berjualan koran. Saat itu aku melihat ada perempuan cantik keluar dari rumahnya untuk membeli koran.
"Mas"
"Apa?"
"Beli korannya dong 2"
"Ok *kasihkoran*"
"Nih mas duitnya *kasihduit"
"Mba gk usah manggil mas panggil aja Narto saya masih kelas 1 SMA kok"
"Oh ya udah, to jangan manggil Mba juga panggil aja Ayana atau Achan sama juga kelas 1 SMA"
"Ok Ay"
"Mas"
"Apa?"
"Beli korannya dong 2"
"Ok *kasihkoran*"
"Nih mas duitnya *kasihduit"
"Mba gk usah manggil mas panggil aja Narto saya masih kelas 1 SMA kok"
"Oh ya udah, to jangan manggil Mba juga panggil aja Ayana atau Achan sama juga kelas 1 SMA"
"Ok Ay"
Aku berpikir bisa berkenalan dengan member JKT48 itu cukup mengesankan. Siangnya aku berangkat ke sekolah naik motor. Saat sampai disekolah aku langsung masuk ke kelas dan bel pun berbunyi. Tiba-tiba ibu guru memperkenalkan murid baru. Pas ku lihat ternyata itu Achan. Aku sungguh terkejut, setelah memperkenalkan diri Achan disuruh duduk di bangku kosong yang ternyata disebelahku. Aku pun gugup dengan keadaan seperti ini.
"Kamu Narto kan?"
"Iya, kamu Ayana kan?"
"Iya, kok kita dipertemukan lagi ya"
"Kita jodoh kali"
"Gombal nih"
Setelah belajar kita pun istirahat berdua dan pergi ke kantin. Dikantin aku dan Ayana membeli makanan kami pun makan berdua. Tak lama kemudian bel masuk, lalu kami masuk ke kelas. Kami mengikuti pelajaran sampai pulang. Aku melihat Achan kebingungan sendirian di depan pos satpam, lalu aku menghampirinya.
"Ay kelihatannya kamu bingung"
"Gk kok gk apa-apa"
"Benaran nih?"
"Iya"
"Apa kamu lagi nungguin jemputan tapi gk datang-datang?"
"Kok kamu tau"
"Benaran kan, ya udah bareng sama aku naik motor"
"Gk ngerepotin?"
"Udah tenang aja"
"Ok"
Lalu aku nganterin Ayana ke rumahnya sampai di depan rumah aku melihat ada orang tuanya. Lalu aku mampir sebentar dan pulang. Saat aku pulang dengan suatu kesenangan tiba-tiba ada motor dari arah samping menabrakku, lalu aku terpental sampai 10 meter. Ayana dengar suara kencang persis dari belokan rumahnya, pas dillihatnya Aku sudah tertabrak dan tergeletak di jalan. Lalu Ayana terik minta tolong. Aku dibawa oleh orang tuanya Achan ke rumah sakit masuk ke UGD. Sekarang keadaan ku cukup parah.
"To bangun... Jangan tinggalin aku secepat ini aku masih ingin berdua denganmu..."
Suara itu aku dengarkan, aku berpikir "Kalau udah memang takdir mau gimana lagi". Tapi beberapa jam kemudian aku terbangun dan melihat Ayana sedang tidur duduk disampingku sambil menggenggam tanganku. Aku pun melihat Ayana seperti bidadari yang dikirimkan ke bumi ini untuk dipertemukan denganku. Tak lama kemudian Ayana bangun.
"To kamu sadar.."
"Iya Ay, kamu gk sekolah?"
"Gk, aku mau nemenin kamu to.."
"Tapi kamu mementingkan diri kamu juga.."
"Tapi aku gk mau sampai kamu benar-benar sembuh.."
"Aku gk kenapa-napa kok Ay.."
"Apaan kamu sampai begitu dibilang gk kenapa-napa.."
"Aku naik motor waktu itu senang gara-gara nganterin kamu saking senangnya aku gk tau ada motor lalu.."
"Maafkan aku to karena aku kamu jadi ketabrak.."
"Bukan salah kamu kok Ay, disini aku yang salah gk hati-hati dan ini menjadi pengalamanku.."
"Tapi.."
"Udah kamu sekolah"
"Gk aku ingin nemenin kamu buat kamu senang"
"Kalo mau buat aku senang kamu harus sekolah"
"Ya udah deh to, tapi kamu jangan macam-macam ya"
"Siap bidadari"
Tak lama kemudian aku merasakan rasa sakit dikepala yang begitu hebat sampai aku teriak dan Ayana mendengarnya lalu masuk ke kamarku lagi untuk cek keadaan. Pas Ayana masuk pandanganku mulai menghitam dan aku bilang ke Ayana "Ay kamu harus mementingkan diri kamu juga dan sejak kenal denganmu aku nyaman Ay, Maafkan Aku karena meninggalkan kamu secepat ini...". Lalu Narto menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Ayana menangis dan dia bilang "Aku juga nyaman kok, Maafkan aku juga ya..."
3 Bulan Kemudian...
Ayana dan orang tuanya ke makam Narto untuk berziarah. "Baik-baik ya kamu disana..." kata Ayana. Mereka meninggalkan makam Narto.
Selesai
"Kamu Narto kan?"
"Iya, kamu Ayana kan?"
"Iya, kok kita dipertemukan lagi ya"
"Kita jodoh kali"
"Gombal nih"
Setelah belajar kita pun istirahat berdua dan pergi ke kantin. Dikantin aku dan Ayana membeli makanan kami pun makan berdua. Tak lama kemudian bel masuk, lalu kami masuk ke kelas. Kami mengikuti pelajaran sampai pulang. Aku melihat Achan kebingungan sendirian di depan pos satpam, lalu aku menghampirinya.
"Ay kelihatannya kamu bingung"
"Gk kok gk apa-apa"
"Benaran nih?"
"Iya"
"Apa kamu lagi nungguin jemputan tapi gk datang-datang?"
"Kok kamu tau"
"Benaran kan, ya udah bareng sama aku naik motor"
"Gk ngerepotin?"
"Udah tenang aja"
"Ok"
Lalu aku nganterin Ayana ke rumahnya sampai di depan rumah aku melihat ada orang tuanya. Lalu aku mampir sebentar dan pulang. Saat aku pulang dengan suatu kesenangan tiba-tiba ada motor dari arah samping menabrakku, lalu aku terpental sampai 10 meter. Ayana dengar suara kencang persis dari belokan rumahnya, pas dillihatnya Aku sudah tertabrak dan tergeletak di jalan. Lalu Ayana terik minta tolong. Aku dibawa oleh orang tuanya Achan ke rumah sakit masuk ke UGD. Sekarang keadaan ku cukup parah.
"To bangun... Jangan tinggalin aku secepat ini aku masih ingin berdua denganmu..."
Suara itu aku dengarkan, aku berpikir "Kalau udah memang takdir mau gimana lagi". Tapi beberapa jam kemudian aku terbangun dan melihat Ayana sedang tidur duduk disampingku sambil menggenggam tanganku. Aku pun melihat Ayana seperti bidadari yang dikirimkan ke bumi ini untuk dipertemukan denganku. Tak lama kemudian Ayana bangun.
"To kamu sadar.."
"Iya Ay, kamu gk sekolah?"
"Gk, aku mau nemenin kamu to.."
"Tapi kamu mementingkan diri kamu juga.."
"Tapi aku gk mau sampai kamu benar-benar sembuh.."
"Aku gk kenapa-napa kok Ay.."
"Apaan kamu sampai begitu dibilang gk kenapa-napa.."
"Aku naik motor waktu itu senang gara-gara nganterin kamu saking senangnya aku gk tau ada motor lalu.."
"Maafkan aku to karena aku kamu jadi ketabrak.."
"Bukan salah kamu kok Ay, disini aku yang salah gk hati-hati dan ini menjadi pengalamanku.."
"Tapi.."
"Udah kamu sekolah"
"Gk aku ingin nemenin kamu buat kamu senang"
"Kalo mau buat aku senang kamu harus sekolah"
"Ya udah deh to, tapi kamu jangan macam-macam ya"
"Siap bidadari"
Tak lama kemudian aku merasakan rasa sakit dikepala yang begitu hebat sampai aku teriak dan Ayana mendengarnya lalu masuk ke kamarku lagi untuk cek keadaan. Pas Ayana masuk pandanganku mulai menghitam dan aku bilang ke Ayana "Ay kamu harus mementingkan diri kamu juga dan sejak kenal denganmu aku nyaman Ay, Maafkan Aku karena meninggalkan kamu secepat ini...". Lalu Narto menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Ayana menangis dan dia bilang "Aku juga nyaman kok, Maafkan aku juga ya..."
3 Bulan Kemudian...
Ayana dan orang tuanya ke makam Narto untuk berziarah. "Baik-baik ya kamu disana..." kata Ayana. Mereka meninggalkan makam Narto.
Selesai
Nb: Cerita ini hanya fikti belaka
0 komentar:
Posting Komentar